Cloud computing atau komputasi awan
merupakan definisi untuk teknologi komputasi grid (grid computing) yang
digunakan pada pertengahan hingga akhir 1990-an. Jargon komputasi awan mulai
muncul pada akhir tahun 2007, digunakan untuk memindahkan layanan yang
digunakan sehari-hari ke Internet, bukan disimpan di komputer lokal lagi. Cloud
computing atau komputasi awan merupakan tren baru di bidang komputasi
terdistribusi dimana berbagai pihak dapat mengembangkan aplikasi dan layanan
berbasis SOA (Service Oriented Architecture) di jaringan internet.
Arti cloud computing itu sendiri
adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi')
dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah
metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram
jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan
(cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari
infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.
Email yang tersedia dalam bentuk web
mail merupakan contoh yang sangat kecil dari teknologi cloud computing. Dengan
menggunakan layanan email seperti Gmail dan Yahoo Mail, orang tidak perlu lagi menggunakan
Outlook atau aplikasi desktop lainnya untuk email mereka. Membaca email dengan
browser memungkinkan dilakukan di mana saja sepanjang ada koneksi internet.
Menurut NIST (National Institute of
Standards and Technology), terdapat 5 karakteristik sehingga system tersebut
disebut Cloud Computing, yaitu:
1. Resource Pooling
Sumber daya komputasi ( storage, CPU,
memory, network bandwidth, dsb.) yang dikumpulkan oleh penyedia layanan (
service provider) untuk memenuhi kebutuhan banyak pelanggan (service consumers)
dengan model multi-tenant. Sumber daya komputasi ini bisa berupa sumber daya
fisik ataupun virtual dan juga bisa dipakai secara dinamis oleh para pelanggan
untuk mencukupi kebutuhannya.
2. Broad Network Access
Kapabilitas layanan dari cloud
provider tersedia lewat jaringan dan bisa diakses oleh berbagai jenis
perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dsb.
3. Measured Service
Tersedia layanan untuk mengoptimasi
dan memonitor layanan yang dipakai secara otomatis. Dengan monitoring sistem
ini, kita bisa melihat berapa resources komputasi yang telah dipakai, seperti:
bandwidth, storage, processing, jumlah pengguna aktif, dsb. Layanan monitoring
ini sebagai bentuk transparansi antara cloud provider dan cloud consumer.
4. Rapid Elasticity
Kapabilitas dari layanan cloud
provider bisa dipakai oleh cloud consumer secara dinamis berdasarkan kebutuhan.
Cloud consumer bisa menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan. Kapasitas
layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan service consumer bisa
dengan bebas dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan setiap saat
5. Self Service
Cloud Consumer bisa
mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin dipakai melalui sebuah
sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak cloud provider. Konfigurasi
layanan yang dipilih ini harus tersedia segera dan saat itu juga secara
otomatis.
Layanan Cloud Computing :
1. Software as a Service (SaaS)
SaaS adalah layanan dari Cloud Computing dimana pelanggan dapat
menggunakan software (perangkat lunak) yang telah disediakan oleh cloud
provider. Pelanggan cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan
bisa digunakan dengan baik.
Contoh dari layanan ini diantaranya :
· Layanan produktivitas : Office 365, Google
Docs, Adobe Creative Cloud, dsb.
· Layanan email : Gmail, YahooMail, LiveMail,
dsb.
· Layanan social network : Facebook, Twitter,
Tagged, dsb.
· Layanan instant messaging : Yahoo Messenger,
Skype, GTalk, dsb.
2. Platform as a Service (PaaS)
Layanan
ini memfokuskan pada aplikasi dimana memungkinkan developer(pengembang) untuk
tidak memikirkan hardware dan fokus pada application development tanpa harus
mengkhawatirkan operating system, infrastructure scaling, load balancing dan
lainya. Perusahaan yang mengimplementasikan layanan ini adalah Amazon Web
Service, Windows Azure, dan GoogleApp Engine.
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
Layanan
yang menyewakan perangkat untuk menjalankan aplikasi meliputi media
penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, dan kapasitas. Contoh
penyedia layanan IaaS diantaranya : Amazon EC2, Rackspace Cloud, Windows Azure,
dsb.
Keunggulan
Cloud Computing System :
1.
Keuntungan bagi para
pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga
bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya.
2.
Bagi application
developer, layanan cloud memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi
dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas.
3.
Bagi para praktisi
yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru
bagi industri jasa pengembangan teknologi informasi.
4.
Bagi pebisnis di
bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan
meningkatnya penggunaan layanan cloud ini akan meningkatkan penggunaaan
bandwidth internet.
5.
Integrasi aplikasi
dengan berbagai perangkat.
Kekurangan Cloud Computing System :
1.
Service level, artinya
kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider.
Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery.
2.
Privacy, yang berarti
adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan
secara bersama-sama.
3.
Compliance, yang
mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap
regulasi yang diterapkan oleh user.
4.
Data ownership,
mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam
cloud.
5.
Data mobility, yang
mengacu pada kemungkinan share data antar cloudservice dan cara memperoleh
kembali data jika suatu saat usermelakukan proses terminasi terhadap layanan
cloud Computing.
Salah satu contoh Perusahaan yang menerapkan
cloud computing, diantaranya :
1. Lintas Media Danawa (LMD)
Merupakan anak perusahaan Lintasarta, perusahaan ICT terkemuka
di Indonesia saat ini, membawa teknologi cloud computing ke
Indonesia. Jadi perusahaan ini melayani on demand cloud computing dan private cloud computing di
Indonesia. Untuk biayanya juga tidak terlalu mahal yaitu untuk layanan on
demand cloud computing.
2. Telkom
Telkom menetapkan TelkomCloud Computing sebagai salah satu
layanan unggulan dari empat area pertumbuhan Telkom yang diharapkan dapat
meningkatkan revenue portofolio information Telkom. Telkom Cloud Computing
merupakan payung bagi layanan-layanan Cloud Computing yakni TelkomVPS dan
TelkomCollaboration yang ditujukan untuk pelanggan usaha kecil dan menengah.
Layanan TelkomCloud telah digunakan oleh lebih dari 60
perusahaan dari berbagai industri, dan sebagian besar berasal dari industri
keuangan yang sangat mementingkan security terhadap pengelolaan data yang
mereka miliki. “Sebagai upaya revitalisasi TelkomCloud, telah dilakukan
pembenahan infrastruktur IT dan platform pendukung TelkomCloud, penambahan
layanan dan bundling dengan layanan VPN Telkom sedemikian rupa sehingga layanan
TelkomCloud juga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
enterprise.
Layanan baru yang ditambahkan ke dalam portofolio Telkom antara
lain: VPS (Virtual Private Server) non-windows, Storage as a Services (sebagai
VAS dari VPS), vDataCenter (solusi Virtual Private Data Center), dan layanan
WebEx (layanan Web conferencing/online meeting bermitra dengan Cisco). Melalui
upaya revitalisasi ini, Telkom berharap dapat memulai perannya sebagai penyedia
layanan Cloud Computing (Cloud Computing Service Provider) untuk pelanggan
enterprise dan sekaligus UKM.
DAFTAR PUSTAKA
http://mediabisnisonline.com/membaca-keunggulan-dan-kekurangan-menggunakan-cloud-computing-system/
http://cloudindonesia.com/cloud-computing-dan-contoh-penerapan-dalam-perusahaan/
http://www.cloudindonesia.or.id/wp-content/uploads/2012/05/E-Book-Pengantar-Cloud-Computing-R1.pdf
http://cloudindonesia.com/cloud-computing-dan-contoh-penerapan-dalam-perusahaan/
http://www.cloudindonesia.or.id/wp-content/uploads/2012/05/E-Book-Pengantar-Cloud-Computing-R1.pdf